Minggu, 06 April 2014

Males Nulis

Berulang kali saya ngomong betapa betapa pendidikan di Indonesia belum tepat kalau tidak boleh saya bilang salah... *ups
halah cuma ide aja, semua orang juga bisa, ayo kalau berani DO IT!! ACT!! bukan NATO aja (Not Action Talk Only)

Terus berpikir lagi ottokaji? ottokaji? terus beberapa bulan ini saya males ngomong tentang pendidikan kita, malessssss bangettt


eeeeeh kok terus ada jalan untuk bersuara lagi, saya ikut Writing-Contest Bisnis Indonesia 2014 temanya Ekspresikan Idemu untuk Indonesia
maunya sih cari perhatian, Wooooiiii gimana kalau sekolah sekolah Indonesia seperti sekolah impian saya ini, saya tahu, saya tahu sudah ada beberapa sekolah yang seperti ini, tetapi siapa yang bisa menikmatinya??

saya ingin semua anak Indonesia punya akses yang sama dalam mengenyam pendidikan dimanapun mereka mau, gak ada pengkotak kotakan bodoh pintar, miskin kaya, semua sekolah sama unggulnya, sama kualitasnya, anak anak memilih sekolah hanya pertimbangan cari yang deket dengan rumah.
Sekolahnya juga gitu, masuknya tanpa test, pertimbangannya hanya masalah kuota saja

Sekolah impian ini saya adaptasi dari Reed College tentang gak ada laporan hasil belajar, kewajiban murid murid hanya melakukan yang terbaik, ujian akhir berbentuk proyek. Rapat besar saya adaptasi dari Summerhill School, perpustakaan saya adaptasi dari Charlote Mason, tentang Livingbooks, terus tentang belajar sesuai kompetensinya saya adaptasi dari mana mana, seperti Tomoe Gakuen sekolahnya Toto Chan, Merubah Sekolah-Hernowo, Sekolah Mangunan-Romo Mangun, Howard Gardner, tentang guru saya adaptasi dari Ki Hajar Dewantoro dan masih banyak lagi yang saya comot dari sana sini

Sebenarnya ada versi extended lebih detil lagi sih, namun karena disana dipersyaratkan hanya 6000 karakter jadi saya singkat yang penting intinya tersampaikan

Penasaran?? Please submit vote yaaaaa...

http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/377/214508/sekolah-yang-kuimpikan

Terimakasiiiiihhhh... :) Semangaattt!!!...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...