Rabu, 05 Maret 2014

Sekolah yang Menyenangkan


Kepala Sekolah mana yang mau jadi apa saja di sebuah kegiatan, termasuk buka tutup tirai waktu pertunjukan seni akhir tahun?...
Kebanyakan Kepala Sekolah disusunan panitia kegiatan selalu menjadi penanggung jawab diatas ketua panitia, tetapi di sekolah yang menyenangkan hal itu tidak terjadi
Kepala sekolah mana yang setiap hari dikerubutin anak anak yang ingin dipeluk, disapa, dibelai rambutnya, digendong dan didengarkan ceritanya
Saya jadi ingat pak Kobayashi, kepala sekolah Tomoe Gakuen, yang bersedia mendengarkan cerita seorang anak dari pagi hingga makan siang datang dengan sepenuh hati

Sekolah menyenangkan ternyata sangat mungkin diwujudkan, sekolah menyenangkan pas sekali dengan sekolah yang saya impikan
Gak ada seragam, gak ada aturan baku karena semua warga sekolah tersebut sudah menyadari apa yang boleh dan apa yang tidak, semua anak bergembira di sekolahnya, orang tua dan masyarakat ikut bertanggungjawab penuh dalam pendidikan anak anak di sekolah tersebut.

Di sekolah menyenangkan ada juga pertemuan murid, rapat murid berisi keluhan, curhat, atau apapun setiap minggunya, persis di Summerhill School nya AS Neill
Di sekolah menyenangkan anak anak diberi kebebasan berekspresi, dan mengeluarkan pendapat
Belajar di sekolah menyenangkan ngangenin, itu yang seharusnya dicari, saat anak bersemangat belajar apa saja, kapan saja, dengan siapa saja dengan apa saja
Saat anak anak tahu apa yang mereka inginkan siapa dirinya, itu yang seharusnya diwujudkan
Yang menarik bentuk tes atau ujian di sekolah menyenangkan dibikin seperti perlombaan dengan berbagai permainan yang dirancang oleh guru, jadi nggak perlu pengawas ruang, nggak perlu tegang, nggak perlu setumpuk kertas karena alat evaluasi yang digunakan dibikin menyenangkan dan fun
Semua yang ada di sekolah menyenangkan, lengkap tertulis di buku Anna Farida dkk “Sekolah yang Menyenangkan” sekolah ini pun nyata ada -  Sekolah Interaktif Gemilang Mutafannin di Bandung Barat, Jawa Barat

Tidak perlu banyak aturan
*lihat begitu menariknya buku ini
sampe stickynote saya dimana mana :)
Subhannallah, saya yang bisanya baru ngimpi, ternyata sudah ada yang bisa mewujudkannya…
Mutafannin sendiri berarti pribadi yang memiliki kecakapan multidimensi
Di sekolah yang menyenangkan, anak anak bebas menggunakan pakaian apa saja, boleh pakai seragam, boleh tidak yang penting nyaman saat pembelajaran. Di Tomoe Gakuen bahkan ada satu hari saat guru meminta anak anak untuk menggunakan pakaian yang paling buruk dari rumah. Hal ini dilakukan supaya anak anak tidak takut pakaian mereka kotor dan robek.

Sekolah yang asik itu hak asasi anak, di sekolah yang menyenangkan anak anak bermain karena pesan Rosullullah permainan dan kelincahan gerak seorang anak pada waktu kecil akan mempertajam pikirannya ketika dewasa – (Hr Tirmidzi)
Juga keyakinan bahwa otak akan berfungsi optimal, ketika anak anak merasa senang

Di sekolah yang menyenangkan anak anak diberi tugas yang menantang dan menyenangkan setiap pekannya, tugas ini dibuat untuk membuat anak anak dapat melibatkan keluarga dan orang orang di sekitar mereka.
Terus di sekolah yang menyenangkan guru gurunya juga menyenangkan, mereka guru hebat yang mendidik dengan hati dan inspiratif, motivator ulung dan kreatif… huhuhuuu saya sungguh iri
Sekolah yang menyenangkan bukan gedung megah yang dibangun terlebih dahulu, namun karakter dan kepribadian yang kuat yang dibangun terlebih dahulu
Kurikulum di sekolah yang menyenangkan, merupakan pengejawantahan murni kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan sebenarnya sudah langsuuung menerapkan kurikulum 2013. Tematik sudah, karakter sudah, menyenangkan sudah apa lagi?

Yang paling saya kagumi adalah guru guru dan kepala sekolah yang merupakan garda terdepan pendidikan yang ada di sekolah yang menyenangkan tersebut. Uuuh bagaimana merubah paradigma, bagaimana membuat mereka tulus dan loyal, bagaimana membuat mereka mau terus belajar, bagaimana membuat mereka menjadi pribadi yang tawadlu. Bukan hal yang mudah mewujudkan guru guru yang memiliki kepribadian prima sehat jasmani dan rohani seperti itu.

Saya bisa bilang begitu karena, di buku ini di kupas tuntas, bagaimana cara guru guru berkomunikasi dengan anak anak, dan orang tua juga masyarakat sekitarnya. Bagaimana cara guru mengatasi persoalan persoalan yang mereka hadapi di kelas, bagaimana cara guru mengakomodasi semua kebutuhan belajar anak anak, bagaimana cara guru melakukan pembelajaran di kelas, hingga anak anak tidak pernah bosan belajar.
Terus terus yang paling penting adalah bagaimana posisi Kepala Sekolah yang sungguh sungguh bijak, tidak jaim, mau berbaur, dan menerima kritikan dari anak anak

Buku ini nyaman dibaca, sungguh, tak terasa 300 halaman buku ini habis saya baca dalam waktu satu hari, dengan berbagai catatan stickynote buat saya, banyak poin yang bisa diambil, inspiratif, sungguh menyenangkan
Buku yang keren ini wajib dibaca semua orang ... anak sekolah supaya tahu hak belajarnya, stakeholder pembuat kebijakan, guru yang suka belajar dan membantu merubah paradigma, kepala sekolah supaya menjadi kepala sekolah yang menyenangkan dan orang tua yang pingin jadi orang tua yang menyenangkan

Semangaaaattt!!!...(^.^)/...

*Buku berharga ini dapat diperolah disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...