Selasa, 05 Juni 2012

Ayo Jadi Bajak Laut -- Steve Jobs-- 3/6

The First Macintosh
Eya buat yang bertanya tanya kenapa tulisan review tentang steve jobs berseri? atau kenapa saya tulis review ini?

Saya mengikuti klub baca buku IGI (Ikatan Guru Indonesia) klub ini barusan aja ada, dan buku pertama yang harus dibaca guru guru anggota klub baca ini adalah buku karya Walter Isacsoon-Steve Jobs. Kami janjian tanggal 1 Juni akan diskusi tentang buku ini di milis, oleh karena itu, beberapa artikel saya sebelum dan kedepan akan saya isi tentang perasaan saya, pemaknaan saya terhadap buku setebal 742 halaman ini

Pada tulisan sebelumnya saya ungkapkan bagaimana naik turunnya perasaan saya mengikuti kisah Jobs ini. Di buku ini semua tentang Jobs ditelanjangi oleh Isaacson, dan Jobs sama sekali tidak keberatan untuk itu. Saya dengar proses penulisan buku ini sama sekali tanpa campur tangan Jobs, dia tidak mau membaca kisahnya dalam buku ini sebelum jadi masuk ke percetakan. Hal ini mengindikasikan Jobs orang yang obyektif, dia menyadari sekali semua proses kehidupannya. Kesalahan yang dilakukan, jatuh bangunnya, keburukannya, semuanya, seolah ia ingin menyatakan bahwa dia bukan manusia sempurna, namun ia ingin terus belajar untuk itu. *ah walau saya juga sangsi kalau dia mau mengakui kesimpulan saya ini..:)


Dalam kehidupan ini, sangat biasa jika seseorang pernah gagal dan melakukan kesalahan,yang hebat adalah ketika seseorang tersebut mau mengakui kegagalan dan kesalahannya sebagai proses pembelajarannya di universitas besar kehidupan ini. Saya selalu melihat seseorang sekarang, penilaian saya terhadap seseorang adalah penilaian sekarang, saya tidak mau tahu dengan sejarah orang tersebut sebelum ini, karena saya menyadari benar bahwa manusia berproses untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Saat membaca bagian "menjadi bajak laut", saya jadi ingin suatu saat bekerja dengan kepala sekolah yang memiliki manajemen ala Jobs. Menjadi bajak laut bukan angkatan laut, artinya menjadi seseorang yang berani berontak, berani berbeda, berani memegang prinsip, berani mempertanggungjawabkan ide nya,
Di bagian cerita itu, dikisahkan bagaimana anggota tim Jobs, secara diam diam melakukan pekerjaan yang ditentang oleh Jobs--karena mereka memiliki pendapat yang berbeda.
Namun pada akhirnya ketahuan juga oleh Jobs, dan apa yang dilakukannya?
"Jobs menyampingkan harga dirinya dan berterimakasih pada mereka karena tidak mematuhinya dan melakukan hal yang tepat, lagi pula itulah yang akan dilakukan oleh Jobs seandainya dia berada dalam situasi mereka"... ah so sweet ya

Ini kepribadian yang saya sukai, berani mengakui kesalahan, dan mau mengakuinya di depan orang banyak. Karakter Jobs ini membuat ia dibenci sekaligus di sukai teman teman dan musuh musuhnya.

Ada lagi hal yang menarik, saat merancang komputer Macintosh, Jobs sangat memperhatikan detail hingga ke papan PC nya, dia protes cip memory dipasang sangat jelek, salah seorang insinyurnya protes "yang penting kan memorynya jalan", Jobs menjawab "Aku ingin agar cip memory itu dibuat seindah mungkin, mesipun tempatnya berada di dalam kotak. Seorang tukang kayu yang hebat tidak akan menggunakan kayu jelek untuk membuat bagian belakang sebuah lemari, meskipun tak seorang pun akan melihatnya, keindahan dan kualitas harus diperhatikan sepanjang waktu."
Jobs juga meinginkan keindahan kotak komputer, karena penampilan luar juga sangat penting dalam penilaian atas suatu produk, karena Jobs ingin Macintosh terasa luar biasa.

Yang mengesankan dari Jobs adalah, ketika desain ini selesai, dia mengumpulkan semua tim Mac, untuk menyelenggarakan semacam upacara, dengan menandatangani karya mereka. Tanda tangan ini nantinya akan diukir dibagian dalam setiap komputer Mac. Keren ya bagaimana Jobs sangat menghargai pekerjaan tim nya..

bersambung...

1 komentar:

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...